Nur Syarafina Mohamad Radzi
Sebelum ada stetoskop, dokter melakukan auskulasi dengan langsung menaruh telinga di atas pasien untuk mendengar suara internal. Perlu ada kontak fisik antara dokter dan pasien, dan harus menghadapi tantangan dalam peletakkan telinga.
Sejarah teleskop di mulai tahun 1816, ketika stetoskop pertama kalo ditemukan oleh Rene Theophile Hyacinthe Laënnec di Perancis. Namun, kemajuan stetoskop tidak signifikan hingga tahun 1851 ketika dokter berkebangsaan Irlandia, Arthur Leard, menemukan alat biaural untuk melakukan auskulasi dan kemudian dikembangkan lagi oleh George Cammann pada tahun 1852.1
BerevolusiStetoskop bisa jadi satu penemuan penting selama Revolusi Industrial. Selama 1960s-1970s, stetoskop melewati berbagai perubahan dan perkembangan. Salah satu sosok yang sangat berperan dalam perkembangan ini adalah Professor David Littman dari Fakultas Kedokteran Harvard. Sekarang, banyak tenaga kesehatan familiar dengan merk Littman. Stetoskop modern yang didesain sangat ringan, dengan peningkatan kemampuan mendengar bunyi akustik.2
Selama beberapa tahun, stetoskop semakin berkembang hingga ditemukannya stetoskop elektronik. Stetoskop elektronik memiliki fungsi seperti mencatat dan menyimpan suara, mentransmisikan suara melalui Bluetooth, amplifikasi suara dan juga teknologi peredam suara yang terintegrasi. Thinklabs, perusahaan yang ditemukan tahun 1991 memiliki spesialisasi dalam mengembangkan solusi dalam bentuk teknologi medis, dan baru-baru ini merilis stetoskop digital teknologi tinggi yang disebut-sebut sebagai stetoskop terkecil dan terkuat di dunia. Alat ini memiliki sistem koneksi terbaru yang terhubung dengan telepon genggam, tablet dan komputer dan memiliki kemampuan mengamplifikasi suara hingga 100 kali.3
Dalam situasi ideal, dokter biasanya tidak memiliki masalah saat memeriksa suara internal pasien, menggunakan stetoskop yang paling dasar sekalipun. Namun, dokter telah menggunakan stetoskop konvensional selama lebih dari dua dekade. Maka dibutuhkan kemajuan teknologi demi menemukan alat yang lebih mudah digunakan, khususnya dalam situasi yang tidak ideal - misalnya saat rumah sakit berisik, dibutuhkan pemeriksaan yang cepat, dsb. Desain ringan dengan kemampuan menangkap audio dan display visual, tentu saja, merupakan hal yang sangat mudah.
Namun tentu saja, stetoskop elektronik dijual dengan harga mahal. Selain itu, banyak fungsi tambahan yang mungkin tidak diperlukan dalam spesialitas kesehatan. Secara umum, ini hanya berdasarkan preferensi seseorang. Beberapa tenaga kesehatan mungkin menyukai fungsi stetoskop elektronik, sedangkan yang lain mungkin tidak menganggap fungsi tersebut penting - atau cukup terjangkau, untuk membelinya.
Masa depan stetoskopKita semua sudah menyaksikan bagaimana alat yang "keren" menggantikan pendahulunya. Dengan demikian, tidak mengherankan jika fenomena ini terjadi juga pada stetoskop. Masa depan stetoskop, seperti perangkat elektronik lain, belum jelas di masa depan. Seperti yang kita ketahui, alat ultrasound bisa mengambil alih peran stetoskop suatu hari nanti. Dan jika ini masalahnya, cucu dan cicit kita mungkin tidak mengetahui arti kata "stetoskop". MIMS
Sumber:
1. American Diagnostic Corporation. History of the Stethoscope http://adctoday.com/learning-center/about-stethoscopes/history-stethoscope
2. CEUfast Blog. Evolution of the Stethoscope, January 2014. https://ceufast.com/blog/evolution-of-the-stethoscope
3. Thinklabs.com. http://www.thinklabs.com/
======================================================
Copypasted from https://today.mims.com/topic/evolusi-stetoskop?country=indonesia&elq_mid=12340&elq_cid=5811